Rabu, 25 November 2015

Jiwa dan Mental Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangguran menjadi masalah yang terberat, yang dihadapi pemerintah dewasa ini. Tidak terlepas dari itu, baik dari kalangan berpendidikan tinggi maupun rendah merasa lapangan pekerjaan masih sangat terbatas. Salah satu cara untuk mengatasi masalah pengangguran adalah wirausaha. Dengan berwirausaha selain dapat membuat seseorang memperbaiki finansialnya sendiri, dia juga bisa membuat lingkungannya lebih baik, dan membantu membuka lapangan kerja bagi siapa saja. Akan tetapi, terkadang banyak yang berwirausaha tidak sukses. Dia hanya bertahan beberapa waktu. Untuk dapat menjadi seorang wirausaha yang berhasil dibutuhkan jiwa dan mental seorang wirausaha. Seorang wirausaha di antaranya adalah memiliki sifat inovasi tinggi memiliki komitmen terhadap pekerjaan, memiliki tanggung jawab, berani menghadapi resiko, selalu mencari peluang, memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan dan manajerial, mengembangkan ide-ide kreatif, pengambilan keputusan merupakan strategi pengembangan jiwa kewirausahaan. Untuk pengembangan jiwa kewirausahaan disamping dibutuhkan hal-hal di atas juga dibutuhkan sikap mental positif kebiasaan dan sikap yang baik. Jiwa dan mental adalah sesuatu yang ada dalam diri setiap manusia, yang tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung, dan keduanya berhubungan dengan kepribadian seseorang. Dengan kata lain, jiwa dan mental sangat berpengaruh dengan kepribadian seseorang. Artinya jika seseorang ingin berwirausaha yang sukses, maka harus memiliki jiwa dan mental ‘yang tangguh bukan yang tanggung’. Dalam makalah ini, kami mencoba menghidangkan persoalan-persoalan di atas guna mencapai tujuan yang diharapakan, yaitu kita secara bersama dapat mengerti jiwa dan mental yang harus dimiliki seorang wirausaha, agar semakin banyak wirausaha di Indonesia. B. Rumusan Masalah Dari pemaparan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dijelaskan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa itu jiwa dan mental wirausaha? 2. Bagaimana menumbuhkan jiwa dan mental wirausaha dalam diri kita? 3. Mengapa dalam berwirausaha dibutuhkan jiwa dan mental yang kuat? C. Tujuan Tujuan dari makalah ini diantaranya: 1. Mengetahui jiwa dan mental wirausaha; 2. Mengetahui cara menumbuhkan jiwa dan mental berwirausaha; 3. Mengetahui alasan dari pentingnya jiwa dan mental yang kuat dalam berwirausaha. D. Manfaat Diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan untuk makalah-makalah lain yang bertema serupa. Dapat membuat pembaca menjadi sadar akan peran penting jiwa dan mental yang tangguh dalam berwirausaha. Dan bisa memotivasi pembaca untuk berwirausaha, sehingga bisa terbuka lapangan kerja baru baik dalam skala kecil maupun skala besar. BAB II PEMBAHASAN JIWA DAN MENTAL WIRAUSAHA A. Pengertian Jiwa dan Mental Wirausaha Jiwa dan mental, dua hal yang tidak bisa kita lepaskan satu sama lain. Kedua hal ini saling ketersangkutan. Kenapa? Jelas sekali bukan dua hal ini bersangkutan karena jika kita memiliki jiwa yang lemah maka mental kita juga lemah sedangkan jika kita memiliki jiwa yang kuat maka mental kita pun akan kuat, dan keduanya tidak dapat dipisahkan karena jika kita keduanya ada dalam diri kita. Sebenarnya apa itu jiwa, dan apa itu mental? Kemudian apa jiwa dan mental wirausaha? Kenapa keduanya saling dihubung-hubungkan dengan kepribadian seseorang? Bisakah jika jiwa dan mental dibentuk dengan seiringnya waktu atau jiwa dan mental seseorang adalah hal yang mutlak atau terbawa dari lahir hingga akhir? Jiwa atau Jiva berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya "benih kehidupan". Dalam berbagai agama dan filsafat, jiwa adalah bagian yang bukan jasmaniah (immaterial) dari seseorang. Biasanya jiwa dipercaya mencakup pikiran dan kepribadian dan sinonim dengan roh, akal, atau awak diri. Jadi dapat dimengerti jika jiwa tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung. Serupa dengan jiwa, mental juga bersifat tidak bisa dilihat oleh mata secara langsung. Secara etimologi kata “mental” berasal dari bahasa Yunani, yang mempunyai pengertian sama dengan pengertian psyche, artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. James Draver memaknai mental yaitu “revering to the mind” maksudnya adalah sesuatu yang berhubungan dengan pikiran atau pikiran itu sendiri. Secara sederhana mental dapat dipahami sebagai sesuatu yang berhubungan dengan batin dan watak atau karakter, tidak bersifat jasmani (badan). Sering kita mendengar kata bijak yang mengatakan, “Palu menghancurkan kaca, tetapi palu membentuk baja”. Maksudnya ‘palu menghancurkan kaca’ seorang yang memiliki mental sepeti kaca akan mudah dihancurkan dengan sekali benturan. Sedangkan ‘palu membentuk baja’ seorang yang memiliki mental seperti baja saat dibentur oleh ‘palu’ atau masalah dalam kehidupan, dia tidak akan hancur akan tetapi menjadi semakin terbentuk hingga akhirnya dia menjadi sesuatu yang berguna. Dari pengertian jiwa dan mental di atas dapat kita ambil kesimpulan, jiwa dan mental adalah sesuatu yang ada dalam diri setiap manusia, yang tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung, dan keduanya berhubungan dengan kepribadian seseorang. Kemudian pertanyaannya, apa jiwa dan mental wirausaha? Sebelumnya kita balik kebelakang, mengenai pengertian dari wirausaha itu sendiri. Wirausaha dapat diartikan sebagai seorang yang pemikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha. Peluang usaha ini mungkin akan menguntungkan baik secara finansial maupun sosial, namun resiko kerugian tak lepas menghantui kita. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut jiwa wirausaha. Dan berkemauan keras, keyakinan pada diri, motivasi yang kuat adalah mental wirausaha. B. Jiwa Tangguh dan Mental Baja Wirausaha Memahami dan mengetahui pengertian dari jiwa dan mental wirausaha belum tentu bisa mempraktikan atau menyerap ilmu dari wirausaha itu sendiri. Ada baiknya jika belajar dari tokoh yang telah sukses. Agar kita termotivasi untuk mengenal lebih lanjut arti dan makna dari jiwa dan mental wirausaha. Belajar dari beberapa tokoh wirausaha sukses sebagai berikut. 1. Bob Sadino Almarhum Bob Sadino barangkali adalah pengusaha paling nyentrik di Indonesia, beliau adalah salah satu contoh pengusaha sukses yang sebelumnya pontang-panting ketika merintis bisnis. Sempat menjadi karyawan perusahaan berstatus badan usaha milik negara selama 9 tahun, Bob memutuskan keluar dari pekerjaan itu dan menjadi pengusaha. Tapi usahanya tak langsung sukses. Bisnis sewa mobil yang ditekuninya mandek. Setelah kecelakaan ketika menyopiri mobil Mercedes-Benz yang dia sewakan, dia tak bisa melanjutkan usahanya lagi. Bob kemudian menjadi buruh bangunan dengan upah harian. Tapi saat itu dia melihat ceruk bisnis lain yaitu peternakan ayam. Akhirnya, dengan modal pinjaman dari tetangganya yang merupakan purnawirawan militer yang tertarik dengan bisnis peternakan, Bob memulai usaha berdagang telur negeri. Bob memasarkan sendiri telurnya dari rumah ke rumah para ekspatriat di sekitar tempat tinggalnya di Kemang, Jakarta Selatan. Akhirnya, berkat keuletannya, usahanya sukses dan dia mendirikan Kem-Chicks, supermarket terkenal yang menjual beragam produk pertanian dan peternakan. 2. Gibran Rakabuming Siapa yang tidak mengenal Gibran Rakabuming, namanya melejit setelah ayahnya, Joko Widodo, menjadi Gubernur DKI Jakarta dan kemudian Presiden Indonesia. Jokowi yang merupakan pebisnis dibidang mebel, tapi Gibran tak mau menebeng bisnis itu. Dia malah ngotot mendirikan usaha sendiri di bidang katering dan wedding organizer. Namun kengototannya berbuah manis. Dia memulai bisnisnya dengan mencari pinjaman dari bank, sebab ayahnya ingin dia mandiri. Walau hanya satu yang tembus dari total tujuh proposal permohonan yang dikirim ke bank. Dari modal itulah dia membangun Chili Pari. Mulanya dia hanya melayani pesanan dalam jumlah kecil. Namun kemudian dia mulai menangani order besar dengan jumlah tamu hingga ribuan orang. Saat ayahnya menjabat Wali Kota Solo, dia tak mau melayani order dari pemerintah setempat karena khawatir dianggap bermain mata. Kini, setelah ayahnya hijrah ke Jakarta sebagai presiden, Gibran lebih leluasa menjalankan bisnisnya yang semakin meningkat. 3. Susi Pudjiastuti Selain dikenal sebagai ibu menteri, Susi Pudjiastuti juga pengusaha yang nyentrik dan tegas. Kesuksesannya merintis bisnis dari nol di bidang perikanan dan penerbangan membuatnya dianggap layak menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan di era pemerintahan Joko-Widodo-Jusuf Kalla. Walau hanya mengantongi ijazah SMP lantaran drop out saat SMA. Susi yang lebih memilih berbisnis sebagai pedagang pengepul ikan di Pangandaran ketimbang sekolah, kini merasakan manis buah yang dia tanam itu. Bisnis perikanan Susi kian maju dari tahun ke tahun. Akhirnya, dengan meminjam dari bank, dia membeli sebuah pesawat untuk mempermudah pengangkutan produk lautnya. Kemudian dia menambah satu demi satu pesawat dan mendirikan maskapai Susi Air yang melayani carteran serta rute di pedalaman. Dari ketiga wirausaha ini memiliki cerita yang hampir sama dalam merintis usaha mereka, yaitu mereka sama-sama mulai usahanya dari bawah. Walau banyak sekali rintangan untuk mencapai keberhasilan, mereka tetap semangat dan tidak ada istilah menyerah dalam kamus mereka. C. Jiwa dan Mental Wirausaha Jiwa dan mental wirausaha sangat dibutuhkan untuk wirausaha baik yang baru memulai usaha maupun yang sudah lama menekuninya. Baik usaha skala kecil maupun besar. Melihat tokoh-tokoh wirausaha yang telah sukses baik dalam hidupnya maupun sukses di lingkungannya, dapat diambil beberapa mental yang harus dimiliki seorang wirausaha. Berikut ada enam Sikap mental (minimal) yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan agar sukses menjalankan wirausahanya adalah : 1. Kreatif dan Inovatif. Bermental Wirausahawan terletak pada seberapa besar seseorang dapat mengekspresikan dan mengeksploitasi kemampuan dirinya, berimajinasi, senantiasa mendapatkan inspirasi, menciptakan atau memperbaharui sesuatu yang belum terpikirkan oleh orang lain dan hasil inovasinya itu menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual. Perumpamaan kata “jika kamu tidak bisa menjadi yang pertama, maka jadilah yang berbeda”. Jadi kita harus selalu berinovasi dengan hal yang telah ada sebelumnya, bukan mencontek yang pertama, tapi mengembangkan yang telah ada lebih dahulu. 2. Optimis, Tegar Dan Ulet. Rasa percaya diri yang tinggi (tidak berlebihan), tegar dan sangat ulet patut menjadi modal dasar dalam berwirausaha. Seseorang yang demikian tidak akan mudah putus asa, bahkan mungkin tidak pernah putus asa. Masalah akan dihadapinya dan bukan dihindari. 3. Pekerja Keras. Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Dan saat dia akan tertidur, ia harus mengevaluasi kerja yang dilakukannya hari ini. Tak ada waktu bermalas-malasan, apalagi menyerah jika dalam kondisi TIDAK MUNGKIN. 4. Multi Tasking. Bermental Wirausahawan sejati artinya dia mampu memandang sesuatu dalam perspektif/dimensi yang berlainan. Bahkan mampu melakukan multi-tasking (melakukan beberapa hal pekerjaan/solusi sekaligus). 5. Berhemat. Wirausahawan yang bijaksana biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awak usahanya. Setiap pengeluaran untuk kepentingan pribadi dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. 6. Berani Ambil Resiko. Seorang wirausahawan berani mengambil resiko. Semakin besar resiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jiwa dan mental adalah sesuatu yang sangat vital dalam diri setiap orang. Jiwa dan mental tidak dapat dilihat, namun bisa kita rasakan. Mana yang memiliki jiwa dan mental seorang pemenang dan mana yang memiliki jiwa dan mental pecundang. Jiwa dan mental wirausaha adalah seorang yang pemikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha. Peluang usaha ini mungkin akan menguntungkan baik secara finansial maupun sosial, namun resiko kerugian tak lepas menghantui kita. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut jiwa wirausaha. Dan berkemauan keras, keyakinan pada diri, motivasi yang kuat adalah mental wirausaha. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki jiwa dan mental yang: 1. Kreatif dan inovatif; 2. Optimis, tegar dan ulet; 3. Bekerja keras; 4. Multi tasking; 5. Berhemat; dan 6. Berani mengambil resiko. Terbukti dari beberapa contoh wirausaha sukses di pemaparan sebelumnya. Ketiga contoh wirausaha itu memiliki jiwa dan mental seperti di atas. Mereka memulainya dari bawah dengan kreatifitas dan inovatif, mereka optimis yang membuat mereka termotivasi untuk bekerja keras dan berani mengambil beberapa resiko yang bersifat positif untuk mereka. B. Saran Semua usaha akan sia-sia jika kita tidak berusaha sekeras mungkin. Apapun hasilnya kelak, tataplah percaya semua akan seperti yang kita harapkan. Dan jika kita ingin menjadi yang terbaik diantara semua yang baik, jangan meniru yang sudah ada, tetapi berinovasilah dengan kretifitas kita, agar sesuatu yang ada tetap terlihat baru. Jangan mau menunda apapun yang menjadi rencana kita, lakukan secepat mungkin dengan perhitungan yang pas, dan ingatlah tak akan ada yang berhasil tanpa seijin Tuhan, sang pencipta. Jadi selain berusaha sekuat tenaga, ada baiknya jika kita selalu meminta ke Tuhan untuk memberi kita jalan yang mulus untuk mencapai tujuan kita. DAFTAR PUSTAKA Pruden, Yeye. 2013. Membentuk Mental & Jiwa Wirausaha : DONT FORGET ... DUIT !!! . : : http://yeyepruden.blogspot.co.id/2013/05/membentuk-mental-jiwa-wirausaha-dont.html. Diakses pada 8 Oktober 2015 2011. Bagaimana Cara Membangun Jiwa Kewirausahaan?. http://bisnisukm.com/bagaimana-cara-membangun-jiwa-kewirausahaan.html . Diakses pada 8 Oktober 2015 2015. 5 Kisah Pengusaha UKM yang Sukses Memulai Bisnis dari Nol. https://blog.duitpintar.com/5-kisah-pengusaha-ukm-yang-sukses-memulai-bisnis-dari-nol. Diakses pada 9 Oktober 2015

1 komentar:

  1. iya sama2 maaf bru sempat bls soalnya kmaren2 lagi sibuk jdi ngk sempat baca komennya :)

    BalasHapus