Rabu, 25 November 2015
Filsafa Matematika Plato
MAKALAH SEJARAH
FILSAFAT MATEMATIKA PLATO
Di susun oleh :
HILDA WIDIA RITA HAMID ( 14142029 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Filsafat Matematika Plato”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini guna melengkapi nilai mata kuliah Sejarah matematika.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses menyelesaikan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa lain dan juga pembaca sebagai acuan agar dapat mengetahui tentang Filsafat Matematika Plato.
Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, seperti halnya kami dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan. Untuk itu, kami selalu mengharap kritik dan saran dari pembaca guna kemajuan bersama.
Yogyakarta, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian filsafat matematika 2
B. Filsafat matematika plato 3
Bab III Penutup
A. Kesimpulan 5
B. Saran 5
Daftar pustaka 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah matematika banyak pelopor filsafat yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu matematika. Filsafat konon merupakan ibu dari ilmu pengetahuan adalah sebuah prestasi dari para filosof, Salah satunya adalah plato dia adalah murid dari socrates yang mempunyai pengaruh besar. Maka dari itu dalam makalah akan di bahas mengenai filsafat matematika plato.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian filsafat matematika ?
2. Bagaimana filsafat matematika plato ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari filsafat matematika
2. Mengetahui dan memahami filsafat matematika dari plato
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Matematika
Filsafat diambil dari kata philoshopia atau philoshopos dari bahasa yunani yang diartikan sebagai cinta dan kebijaksanaan.beberapa definisi ilmu filsafat menurut filusuf barat dan timur, antara lain : Plato (427sm – 347sm) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada ( ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).Aristoteles ( 384sm – 322sm ) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandungan ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika ( filsafat menyelidiki segala asas dan benda). Sedangkan matematika merupakan suatu ilmu tentang bilangan ( aritmatika / ilmu hitung ) dan ilmu ruang (geometri). Sudah sejak zaaman yunani kuno, matematika berhubungan erat dengan filsafat. Segera setelah konsep-konsep tentang hal yang tak terbatas ( to apeiron) dan hal yang berlangsung terus ( syneches) tampil dalam matematika yunani, konsep-konsep itu menumbuhkan suatu refleksi filosofis yang mendalam ( misalnya, anatomi-anatomi dari zeno).
Jadi filsafat matematika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan dua pernyataan utama yaitu, tentang makna kalimat matematika biasa dan tentang apakah benda abstrak itu ada. Ditinjau dari pernyataan pertama apa yan sebenarnya dimaksud dengan kalimat matematika biasa seperti “3 adalah bilangan prima”, “ 2 + 2 = 4” dan ‘ ada banyak bilangan prima tak berhingga”. Dengan demikian tugas utama filsafat matematika adalah untuk membangun sebuah teori sematic dengan bahasa matematika.
Diantara para ahli matematika dan para filusuf tdak tampak kesatuan pendapat mengenai apa itu filfasat matematika. Dapat di ambil contoh dalam perumusan dari dua buku matematika dan dua kamus filsafat sebagai berikut :
1. Filsafat matematika dapat di lukiskan serbagai suatu sudut pandang di mana bagian dan kepingan matem atika dapat di susun dan di persatukan berdasarkan asas.
2. Suatu filsafat matematika itu sama dengan penyusunan kumpulan pengetahuan matematika yang kacau dan terhimpun selama berabad-abad di beri suatu makna tertentu.
3. Penelaan konsep-konsep pembenaran terdapat asas-asas yang di gunakan dalam matematika.
4. Penelaan tentang konsep-konsep dan sistem-sistem yang terdapat dalam matematik, dan mengenai pembenaran terhadap pernyataan matematik.
B. Filsafat Matematika Plato
Plato merupakan cikal bakal lahirnya filusuf politik barat sekaligus dedengkot pemikiran etika dan metafisika yunani kuno. Pendapat-pendapatnya dalam bidang filsafat sudah terbaca secara luas selama lebih dari 2.300 tahun. Plato lahir sekitar tahun 428 SM. Ia berasal dari keluarga terkemuka yang turun temurun memiliki jabatan politik penting di Athena. Ayahnya bernama Ariston dan ibnya bernama Periktione. Plato banyak bergaul dengan para politikus Athena. Sehingga,tah heran jika pemikiran plato banyak terpengaruh oleh pyrilampis yan merupakan ayah tirinya. Selain itu,pemikiran plato banyak di pengaruhi juga oleh Kratylos, seorang filusuf yang meneruskan ajaran Heraclitus, yang berpendat bahwa dunia ini senantiasa berubah-ubah.
Plato menegaskan hubungan yang amat erat antara matematika dan filsafat. Menegaskan bahwa geometri sebagai pengetahuan ilmiah yang berdasarkan akal murni yang menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran-kebenaran filsafat. Menurut plato, geometri merupakan suatu ilmu dengan akal murni membuktikan proporsi-proporsi abstrak mengenai hal-hal abstrak seperti garis lurus, segitiga atau lingkaran. Bagi plato yang penting adalah tugas akal untuk membedakan tampilan (penampakan) dari realita atau kenyataan yang sebenar-benarnya. Menurut ketetepan abadi, bebas untuk di pahami adalah hanya merupakan karakterristik pernyataan- pernyataan matematika. Palto yakin bahwa terdapat objek-objek yang permanen, tertentu bebas dari pikir yang anda sebut satu, dua, tiga dan sebagainya. Bagi plato mayematika bukanlah idealisasi aspek-aspek tertentu yang bersifat empiris akan tetapi sebagai deskripsi dari bagian realitanya. Matematika memiliki dua peranan dalam kominikasi pemikiran keilmuwan, yaitu sebagai raja dan pelayan. Sebagai raja matematika adalah bentuk dari cara berpikir deduktif yang memperlukan objek pemikiran yang abstrak. Matematika merupakan bentuk komunikasi yang hampir mendekati kesempurnaan dari segenap bentuk komunikasi yang ada. Objek matematika berada dalam pikiran manusia. Untuk dapat mempelajarinya, seseorang tidak harus berinteraksi dengan alam sekitar.
Menurut teori plato aritmatika untuk mengatakan apa urutan benda-benda abstrak tersebut. Selama bertahun-tahun, matematikawan telah menemukan semua bilangan bulat positif. Sebagai contoh, urutan bilangan bulat positif ( 1,2,3,... ), jadi menurut Plato, urutan bilangan bulat positif adalah objek studi, seperti tata surya adalah objek studi bagi para astronom. Menurut matematika platonisme, terdapat benda abstrak yang sepenuhnya dan terdapat kalimat matematika sejati yang memberikan gambaran yang benar dari objek. Menurut Platonis abstrak juga objek, meskipun benda abstrak tidak ada dalam ruang dan tidak terbuat dari materi fisik. Platonis juga mengklaim bahwa teorema matematika memberikan deskripsi benar tentang objek. Secara umum menurut platonis, matematika adalah studi tentang sifat-sifat berbagai struktur matematis, yang abstrak dialam. Teori plato versi lain yang di kemukakan oleh resnik dan shapiro disebut sebagai teori strikturalisme. Ide-ide yang bagus disini adalah objek nyata dari pembelajaran matematika adalah struktur-struktur atau pola berbagai hal seperti rangkaian tanpa batas ruang geometris,dan menetapkan hirarki teoritis dan objek individual matematika merupakan objek-objek yang tak nyata, mereka hanya memposisikan didalam suatu struktur atau pola. Ide dapat diperjelas den an pemikiran sejenis di luar matematika. Teori fisik mengtakan bahwa matematika membicarakan tentang beberapa objek fisik konkrit. Sebagian dari teori ini setuju dengan teori plato yaitu ada bilangan-bilangan dan himpunan- himpunan.
Plato berpendapat bahwa matematika adalah gabungan dari sebuah teori dan relevan. Plato terkonsentrasi pada gagasan 'bukti' dan berkeras definisi yang akurat dan jelas hypotheses. Ini meletakkan dasar untuk Euclid 's pendekatan sistematis untuk matematika.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan plato tentang pengetahuan matematika adalah sebuah priori, yang artinya bahwa pengetahuan matematika tidak berdasarkan kebenaran indra. Disini matematika berbed dari subjek-subjek yang lain kecuali logika, dan mungkin filosofi banyak subjek bergantung pada pemikiran empiris yang berdasarkan pada penglihatan, pendengran dan sesuatu yang dapat di rasakan.dalam penelitian ilmiah ada keseimbangan dan instrumen yang lengkap untuk mendeteksi partikel dasar. Plato berpendapat bahwa matematika adalah gabungan dari sebuah teori dan relevan. Dan Plato juga beranggapan bahwa matematika kebenaran empiris yang harus di uji.
B. Saran
Adapun banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini maka dari itu kami sangat mengharapkan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca agar dapat melengkapi kekurangan yang ada dalam makalah ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar